Nama :Choirun Nisa
Nim. : 175231040
Prodi : Perbankan Syriah 2A
Makul : Metodologi Studi Islam
Saat di pondok pesantren selama satu ahri 24 jam
Kisah perjalananku
Pada hari selasa saya dan teman-teman bersama-sama mencari diapondok pesantren yang ada di wilayah kabupaten Boyolali. Pada saat itu saya pertama kali mendatangi pondok pesantren yang ada di dekat sekolah SMK N 1 BOYOLALI yang letaknya di sebelah sekolah tersebut. Saat mencari tahu letak pondok itu, saya dan teman-teman muter-muter mencari pondok itu dan tidak ketemu. Kemudian saya bertanya kepada tetangga yang berada di depan rumah dan bertanya dimana lokasi ppondok itu. Setelah itu ibuk-ibuk ini teman-memberi petunjuk arah pondok pesantren ini, dan saya beserta teman-teman mencari pondok pesantren itu denagn mengikuti petunjuk arah ibuk-ibuk tersebut. Namun setelah mencarinya dan keliling di wilayah itu, ternyata tidak menemukan pondok tersebeut.
Setelah itu ketemu dengan dua orang cwe dan kemudian bertanya dimena letak pondok tersebut. Ternyata pondok tersebut ada di depan saya saat berhenti bertanya. Karena pondok ini di dalam dan tidak terlihat dari jalan dan tidak ada papan nama di depan pondok tersebut, jadi pondok ini sulit untuk menemukannya.Setelah itu masuk dan menemui petugas yang ada disitu dan bertanya tanya. Kemudian bertemu kepada pemilik pondok itu dan bertanya-tanya serta meminta izin kepada pemiliknya. Setelah selesai, dan ternyata di izinkan untuk live in selama 24 jam. Kemudian saya dan teman- teman mencari pondok lainnya dan berkeliling di wilayah Boyolali.
Setelah itu, saya dan teman-teman menuju ke pondok pesantren yang terletak di belakang terminal Boyolali. Di pondok tersebut langsung menemui petugas pondok dan bertanya-tanya. Setelah di izinkan atau diperbolehkan untuk berlive in, kemudian melihat-lihat kelas-kelas dan fasilitas apa saja yang ada disitu, tetapi di sini tidak boleh berfoto dan vidio di pondok ini. Setelah selesai dan pamit, kemudian melanjutkan perjalanan untuk mencari pondok yang lainnya. Karena waktu sudah sore, kemudian di tengah perjalanan mencari mushola untuk sholat terlebih dahulu. Setelah sholat dan beristirahat sebentar, kemudian melanjutkan perjalanan untuk mencari pondok pesantren yang lainnya.
Setelah itu menuju ke pondok pesantren yang terletak di desa Singkil Mojosongo Boyolali. Setelah sampai di desa tersebut, kemudian bertanya kepada bapak-bapak yang berada di depan rumah tentang letak pondok yang akan ditujuh tersebut. Karena bapak ini baik, kemudian bapak tersebut mengantarkan ke tempat pondok tersebut. Setelah sampai di pondok ini, langsung menemui pengurus pondok ini dan bertanya-tanya. Di pondok ini juga meperbolehkan untuk berlive in disini. Namun, di pondok ini masih minim santri-santri yang mondok disini. Karena pondok ini belom lama di dirikan. Setelah dari pondok ini , akan meneruskan kembali perjalanan ke pondok pesantren yang lainnya.
Setelah dari pondok tersebut, melanjutkan perjalanan menuju pondok pesantren yang beraada di Ampel Boyolali. Perjalanan dari pondok yang berada di wilayah mojosongo tersebut menuju Ampel ini cukup jauh. Perjalanan ini sekitar 30 menit. Pondok pesantren ini terletak di pinggir jalan raya Solo-Semarang. Jadi pondok pesantren ini mudah di temui dan tidak sulit untuk mencarinnya. Setelah sampai di pondok ini, kemudian menemui pengurus pondok pesantren ini. Di pondok pesantren ini juga diperbolehkan namun, umi dan abi yang punya pondok pesantren ini sedang umrah. Jadi disini harus menunggu umi abinya pulang dari umrahnya. Di pondok pesantren ini baru berdisi sekitar 2 tahun, jadi pondok pesantren ini podok pesantren moderen. Bangunannya pun juga moderen dan berbeda dengan pondok-pondok pesantren yang sebelumnnya saya survei.
Setelah survei dari pondok pesantren tersebut dan pondok pesantren yang sebelumnya tadi. karena waktu sudah larut malam dan menunjukkkan pukul 06.00 WIB. Saya dan teman-teman memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang kerumah masing-masing. Dan disini mendapatkan empat pondok pesantren yang sudah di survei. Jadi saya dan kelompok saya tinggal memilih pondok mana yang akan di termpati untuk berlive in.
Sejarah Pondok Pesanren Salafiyah Nurush Shobah
Disini saya berlive in di sebuah pondok pesantren yang beralamat di desa Pulisen, Kecamatan Boyolalli, Kabupaten Boyolali. Pondok pesantren ini bernama Pondok Pesantren Salafiyah Nurush Shobah. Pondok ini berawal dari adanya anak-anak yang ikut tinggal bersama keluarga bapaak kyai H. Malhan Siraj. Yang punya pondok pesantren ini yaitu bnernama bapak kiyai H. Malhan Siraj dan ibu nyai Chusnul khotimah. Anak-aank yang ikut bersama bpak ini yang dulunya 5 anak dan ini dari sekitar tahun 1990-an. Kemudian seiring berjalannya waktu, anak-anak ini bertambah menjadi sekitar 40 anak. Dan pada saat itu bpak ini sudah mempunyai anak kandung tiga. Pada saat itu belom mempunyai tempat tinggal tersendiri untuk 40 anak tadi. Jadi anak-anak yang ikut tinggal kepada bapak ini masih jadi satu rumah dengan bapak ini dan dengan rumah yang di sekat-sekat untuk membuat kamar-kamar untuk 40 anak tersebut.
Dari awal dan sampai anak 40 itu berlangsung selama tiga tahun, dan itu semua yang memberi makan anak-anak tersebut juga bapak ini, jadi dahulu itu mondok disini gratis dan tidak di kenakan biaya apapun. Kemudian ada anak yang inggin memasak sendiri untuk makan. Dan kemudia dari situlah anak-anak ini mandiri untuk memasak sendiri atau membuat makan sendiri. Jadi dahulu itu, anak-anak hanya ingin ikut- ikut bersama bapak ini. Dan bapak ini sebenarnya tidak sengaja dengan mendirikan pondok pesantren ini, karena ada anak yang ikut inilah maka menjajilah banyak anak yang igin ikut kepada bapak ini. Selama tiga tahun ini 40 anak yang ikut bapak ini, tinggal bersama satu rumah yang di sekat-sekat selama tiga tahun.
Setelah tiga tahun ini, bapak malhan ini baru bisa membuat pondasi yang ada di belakang rumah, yang inggin di jadikan pondok dan tempat tinggal 40 anak tersebut. Namun, setelah podasi tersebut selesai, bapak ini belom bisa meneruskan bangunan ini selama 4 tahun. Di karenakan biaya untuk pembangunan tersebut belom mencukupi dan dana ini haya dari bapak tersebut, dan tidak meminta dana dari siapa pun. Setelah 4 tahun inilah bangunan ini baru bisa didirikan dan jadilah sebuah gedung untuk tempat tinggal anak-anak yang modok disini. Stelah berjalannya waktu, bapak ini bisa membangun gedung lagi di sebelah barat rumah yang untuk pondok putra dan anak-anak tingkat SD.
Jadi sekarang bangunan yang ada di belakang rumah bapak Malhan ini di jadikan pondok pesantren putri. Sedangkan pondokpesantren yang ada di sebelah barat ini, di jadikan sebagai pondok pesantren putra dan pondok pesantren anak tingkat SD. Dan sekarang ini baru membangun dan memperbaiki gedung yang untuk anak-anak tingkat SD. Dana pembangunan ini selain dari uang bapak malhal sendiri, juga dari juga dari wali-wali santriwan-santriwati yang mondok disini. Untuk penambahan dana pembangunan ini, wali santri membantu setiap orangnya sebesar Rp.150.000.000. dan sekarang santriwan-santriwati yang mondol disini sekitar 200 orang.
Bapak ini mempunyai sudara kandung yang juga mendirikan pondok pesantren yang berada di Dawar dan Karang Kepoh Boyolai. Jadi bapak kyai H. Malhan tiga bersaudara yang sama-sama mendirikan pondok pesantren. Pondok pesantren Salafiyah Nurush Sobah ini, pondok pesantren yang masih klasik. Jadi di sini masih menggunakan seperti jaman dahulu. Cara memasanya juga masih menggunakan kayu bakar, kamar mandi yang di gunanakan juga masih berupa jedhing. Jedhing ini yaitu kamar mandi yang besar dan terdapat beberapa kran dan bisa untuk mandi bersama-sama. Jadi kamar mandinya masih seperti jaman dahulu. Belom seperti kamar mandi yang sering kita ketahui. Tempat cuci pirinya pun juga masih menggunakan ember, dan belom menggunakan wastafel. Kemudian bangunannya juga masih seperti bangunan kuno dan sederhana sekali.
Kegiatan Pondok Pesantren Salafiyah Nurush Shobah
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pondok ini dalam setiap harinya yaitu sudah di jadwal. Jadi setiap hari, pondok ini melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh pondok pesantren ini. Santri-santri disini tidak boleh membawa hp. Namun jika inggin membawa hp, harus dititipkan dan boleh digunakaan pada saat tertentu saja. Di pondok pesantren ini, juga boleh membawa laptop, tetapi juga ada ketentuan saat menggunakan. Seperti di gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas, setelah selesai di gunakan juga harus di titipkan kembali. Di pondok pesantren ini, jika mengeces hp atau laptop satu jam membayar Rp.3000.
Disini saya berlive in di pondok pesantren yang putri selama 24 jam. Di pondok ini satu kamar diisi oleh 15 orang. Bagi santri yang mondok disini dikenakan biaya perbulan Rp.30.000 untuk biaya pondok dan Rp.175.000 untuk biaya makan setiap hari. Di pondok ini tidurnya bersama-sama dan alasnya langsung kasur lantai, jadi tidak memakai ranjang. Di pesantren putri ini yang mondok mulai dari tingkat SMP keatas. Di pondok pesantren ini, paginnya sekolah keluar seperti ada yang bersekolah di MTs N Boyolai, SMP N1 Boyolali, MAN 1 Boyolali, SMK N 1 Boyolali, SMA N 1 Boyolai dan lainnya. Jadi setelah pulang dari sekolah, santri ini baru melakukan kegiatan di pondok. Di pondok pesantren ini mempunyai tingkatan kelas yaitu 1A, 2B dan kelas 3.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap harinnya yaitu sesuuai dengan jadwal. Jika hari senin yaitu setelah pulang dari sekolah, isoma, kemudian dilanjut dengan diniyah, setelah selesai istirahat sebentar untuk menunggu sholat magrib berjamaah di masjid. Setelah sholat maggrib kemudian membaca Al Qur’an dan dilanjut dzikir. Setelah selesai, dilanjut dengan sholat panjang atau sholat hajat dan sholat tasbih, setelah itu dilanjut dengan sholat isya. Setelah sholat isya, melanjutkan kegiatan Qiraah atau berpidato. Setelah selesai, santri-santri baru boleh ke kamar masing-masing untuk belajar pelajaran sekolah dan tidur kemudian tidur.
Pada hari selasa, juga sama setelah sekolah melakukan isoma dan di lanjut dengan diniyah namun diniahnya ini mempelajari kitab-kitab. setelah selesai istirahat sebentar untuk menunggu sholat magrib berjamaah di masjid. Setelah sholat maggrib kemudian membaca Al Qur’an dan dilanjut dzikir. Setelah selesai, dilanjut dengan sholat panjang atau sholat hajat dan sholat tasbih, setelah itu dilanjut dengan sholat isya kemudian dilanjutkan dengan hafalan jus ama yang kemudian disetorkna kepada ustazah.
Kemudian di hari rabu juga sama setelah sekolah melakukan isoma dan di lanjut dengan diniyah. setelah selesai istirahat sebentar untuk menunggu sholat magrib berjamaah di masjid. Setelah sholat maggrib kemudian membaca Al Qur’an dan dilanjut dzikir. Setelah selesai, dilanjut dengan sholat panjang atau sholat hajat dan sholat tasbih, setelah itu dilanjut dengan sholat isya.
Pada hari kamis, setelah sholat asar dilanjut dengan diniyah atau seperti TPA dan kemudian istirahat sebentar, setelah itu sholat magrib berjama’ah dan kemudian dilanjut dengan sholat hajat, dan sholat tasbih, kemudian membaca Al Qur’an dilanjut dzikiran kemudian sholat isya berjamaah, dan kemudian tiba’an dan setelah itu selesai. Biasanya kegiatan habis magrib ini selesai kurang lebih sampai jam 10. 00 WIB. Setelah selesai setiap santri biasanya di beri makanan yang biasanya seperti bubur sunsum atau yang lainnya. Setelsh itu santri ini baru boleh kekamar masing-masing dan belajar sendiri-sendiri kemudian tidur.
Kegiatan pada hari jumat yaitu free (bebas) namun di pagi hari acarannya bersih-bersih dan kemudian bebas sampai sore. kemudian Sholat magrib berjamaah setelah itu, biasanya membaca kitab, kemudian sholat isya setelah selesai dilanjut dengan membaca Al Qur’an, dan kemudian disetorkan kepada ustazah. Setelah itu kegiatan selesai dan boleh belajar masing-masing dan tidur.
Jika hari sabtu dan minnggu, kegiatan-kegiatan yang ada di pondok begitu banyak, seperti diniyahnya dimulai sebelum asar kemudian sholat asar dan dilanjut dengan tartilan atau hafalan jus ama yang kemudian di setorkan kepada uztazah atau pembimbingnya. Setelah selesai, sholat magrib berjamaah, dan kemudian dilanjut dengan sholat hajat, dan sholat tasbih, kemudian membaca Al Qur’an dilanjut dzikiran kemudian sholat isya berjamaah. Setelah selesai, kemudian dilanjutkan dengan hafalan jus ama yang kemudian disetorkna kepada ustazah.
Di pondok pesantren ini, ada jadwal untuk jaga malam. Jaga malam ini, selain untuk menjaga keamanan di dalam pondok, biasanya juga dilakukan untuk menemani teman-teman yang lainnya yang sedang melakukan sholat malam atau mengerjakan tugas. Atau membangunkan teman yang ingin sholat malam atau melanjutkan belajarnya atau tugas. Di pondok ini biasanya setelah bangfun tidur, juga melakukan sholat berjamaah dan dilanjut mandi. Kemudian bersiap-siap untuki berangkat kesekolah masing-masing.
Saat saya berlive in selama 24 jam di pondok pesantren ini, mendapatkan tambahan materi-materi keislaman dan mendapatkan pengalaman yang saya rasakan saat bermondok selama 24 jam. Di pondok pesantren ini, santri-santrinya ramah-ramah dan sopan. Disinilah pertama kalinya saya berlive in atau bermondok di sebuah pondok pesantren, walaupun hanya 24 jam. Saat di pondok pesantren ini, saya tidur berlima dengan teman-teman saya dalam satu ruangan. Saat berlive in selama 24 jam ini, saya makan bersama teman-teman selama di pondok ini tiga kali makan dalam 24 jam. Setelah waktu sudah berakhir, saya segera pamit dan berterima kasih kepada bu nyai dan bapak kiyai serta kakak pengurus pondok yang sudah mengizinkan untuk berlive in di pondok ini. Setelah semuannya selesai, kemudian melakukan perjalanan pulang kerumah.